Sabtu, 16 Maret 2013

Foto Oik Lagi

Yang aku janji waktu itu, ini aku pos lagi foto Oik yang lainnya..









Udah, segini dulu yaa..

Sabtu, 09 Maret 2013

Aku ngefans sama Oik Cahya Ramadlani.
Pasti banyak yang tahu gadis yang satu ini, cantik, baik, sopan, lucu, suaranya baguuuuusss banget. #Menurut aku#..


Salah satu jebolan Idola Cilik 2 ini sekarang udah gede loh, udah kelas X di SMA 3 Salatiga. Dia juga jadi anak basket sekarang. Keren ya. Umur kita beda 3tahun, yang pasti lebih tua aku. Pengen banget ketemu sama dia. #ngarep#

Ni aku kasih beberapa foto Oik (@oikcahya12)


Ini waktu dia masih SMP



Kapan- kapan aku insert foto dia yang baru ya, InsyaAlloh.. :)

Hai semua.. Coba buat nulis ni, ngarang- ngarang dikit. wkwkwk..
Langsung aja deh, judulnya aneh banget ni, GaJe gitu.. Cuma buat ngisi kebosenanku.
Oke.. This is it...

Jatuh __ ----

"Sampai kapan aku seperti ini ?", keluhnya dalam hati. Sejak kejadian sore itu dia seperti tidak memiliki semangat hidup lagi. Semua terasa hilang, hanya penyesalan. Namun tak ada gunanya dia berlarut- larut dalam kesedihan seperti ini. Dia sadar bahwa dibalik semuanya Allah memiliki rencana yang indah.


Flashback on ==

Deva hanya terdiam dan cairan bening keluar dari matanya, mendengar ayah dan ibunya yang sedari tadi hanya mengutamakan ego masing- masing. Saling memperebutkan hak asuh anak mereka. Ayah dan ibu Deva memang sudah bercerai.
"Kak, antar aku ke kampus ya. Ada acara bareng temen- temen ni. Kak Deva bisa kan? mau kan kak?", Deva hanya tersenyum dan mengangguk.
"Kay, tunggu kakak diluar dulu ya, kakak ganti baju dulu, jangan lupa bilang sama Ayah kalau mau pergi.", ujar Deva pada adiknya.
"Nggak ah kak, Kayla takut, ada bunda.", Kayla langsung berlalu dari hadapan kakaknya dengan sedikit bergeming. "Hei, nggak boleh seperti itu, nanti kakak yang bilang kalau gitu, tapi kamu nggak boleh berpikiran yang negatif tentang bunda.", Deva menarik tangan adiknya dan tersenyum kecil sambil mengangkat alisnya. "Iya deh iya kakak.", Kayla manyun.

SKIP . . .

"Udah sampai ni, buruan turun !"
"Nanti aku pulang sendiri ya kak? ", pinta Kayla sambil memohonkan tangannya pada Deva. "Loh?Kok sendiri?Mau pulang naik apa?Mau naik angkot?Tumben?". Deva curiga dengan adiknya.
"Hehe.", Kayla hanya tertawa lalu turun dari mobil. "Kay?Beneran nggak mau dijemput kakak ni?", teriak Deva kepada adiknya yang sudah menjauh.
"Iyaaa kakak. " jawab Kayla setengah berteriak.
Tiba- tiba...
Klakson mobil menderit kencang, dan suara teriakan yang menggetarkan hati. Kerumunan orang semakin mendramatiskan keadaan sore hari itu.
Ayah dan Kayla telah tiba di depan ruang ICU. Tangisan mereka semakin menjadi setelah dokter memberi tahu yang terjadi. Deva harus segera operasi. Keadaan Deva sangatlah kritis, dia yang tadinya ingin menyelamatkan nyawa seorang gadis kecil. Sebuah sedan yang melaju tanpa sengaja malah menghantam tubuhnya, seketika dia tidak sadarkan diri.

Flashback off ==


Deva masih dalam lamunannya, menerawang keadaannya di masa yang akan datang, akan menjadi apa dirinya dengan keadaan yang seperti sekarang ini. Matanya kembali menelusuri jejak- jejak masa lalunya yang indah, namun tidak dapat diraihnya kembali.
"Kak ..", sebuah suara menyadarkannya. Senyuman itu yang selalu menguatkannya, selalu membuatnya paham akan arti sebuah kehidupan, karna Deva hanya ingin orang ini bahagia dan selalu tersenyum apapun yang terjadi.


bersambung......... :D


Oke, dilanjut kapan- kapan lagi yaaaa, capek ngetiknya. GaJe banget ceritanya. Gak papa deh, buat iseng- iseng daripada BeTe kan.