Happy birthday buat Ibuku tersayang yang ke 41tahun.
Wish you all the best mom..
Semoga selalu lebih baik, bijaksana dan selalu diberkahi oleh Allah.
Selalu sayang kami semua.
Be better and always the best for us mom.
Maaf karena mbak belum bisa ngasih sesuatu yang spesial,
hanya doa yang bisa mbak ayuk kasih
I love u so much :*
CORETANKU
Keep your heart in my heart
Senin, 22 Juli 2013
Sabtu, 06 Juli 2013
Observasi Berwawasan Lingkungan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penulisan makalah ini bertujuan
untuk melengkapi tugas akhir Semester Genap mata kuliah Pendidikan Lingkungan
Hidup. Makalah ini membahas mengenai lingkungan sekitar sebuah Sekolah, yang
kami jadikan objek observasi adalah SMP N 11 Semarang. Latar belakang
disusunnya makalah ini karena beberapa hal, diantaranya adalah keinginan kami
dalam memberikan manfaat bagi pembaca mengenai pentingnya menjaga lingkungan
hidup yang ada di sekitar kita. Banyak hal yang dapat kita peroleh dari
lingkungan hidup yang bersih, banyak manfaat yang dapat kita peroleh pula dari
bersih dan rapinya lingkungan hidup yang ada di sekitar kita.
Lingkungan adalah suatu media dimana mahluk hidup
tinggal, mencari penghidupannya, dan memiliki karakter serta fungsi
yang khas yang terkait secara timbal balik dengan keberadaan mahluk hidup yang
menempatinya.
Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya.
Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernafas memerlukan udara
dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya
memerlukan lingkungan.
Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan
abiotik. Jika kalian berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman
sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan lingkungan orang yang ada di sekolah,
juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang
ada di sekitarnya.
Manusia hidup, tumbuh, dan berkembang dalam lingkungan
alam dan budayanya. Dalam lingkungan alamnya manusia hidup dalam sebuah
ekosistim yakni suatu unit atau satuan fungsional dari mahluk-mahluk
hidup dengan lingkungannya. Dalam ekosistim terdapat komponen abiotik pada
umumnya merupakan faktor lingkungan yang memepengaruhi mahluk hidup
diantaranya, tanah, udara, atau gas-gas yang membentuk atmosfer, air,
cahaya, suhu atau temperatur, sedangkan komponen biotik diantaranya adalaah
produsen, konsumen, pengurai.
Manusia sedikit demi sedikit mulai menyesuaikan diri pada
alam lingkungan hidupnya maupun komunitas biologis di tempat mereka hidup.
Perubahan alam lingkungan hidup manusia tanpa jelas di kota-kota, dibandingkan
pelosok dimana penduduknya masih sedikit dan primitif. Perubahan alam
lingkungan hidup manusia akan berpengaruh baik secra positif maupun negatif.
Faktor yang sangat memprihatinkan adahalah karena banyaknya pencemaran
lingkungan yang terjadi di era globalisassi saat ini. Banyak sekali dampak
buruk yang dihadapkan pada kenyataan sekarang ini. Kurangnya respon yang cakap
dari manusia sekitar sendiri dan kurangnya penjelasan mendetail mengenai
pentingnya lingkungan bagi kehidupan yang
pada akhirnya membawa dampak buruk bagi kehidupan kita dan anak cucu
kita semua. Hal itulah yang membuat kami prihatin akan keadaan lingkungan hidup
saat ini.
SMP
N 11 Semarang termasuk SMP yang bisa dibilang cukup menekankan arti pentingnya
lingkungan hidup di kalangan siswa- siswanya. Sekolahan yang bersih dan indah
merupakan salah satu yang dapat membuat kenyamanan bagi penduduk sekolah dan
warga sekitar. Pengolahan sampah yang benar juga sangat penting demi
terwujudnya sekolah yang bersih, sehat dan rapi.
B. Rumusan Masalah
1.
Bagaimana deskripsi mengenai lingkungan hidup secara luas?
2. Bagaimana keadaan SMP N
11 Semarang dan program yang digalakkan oleh sekolah
tersebut demi terwujudnya lingkungan hidup yang bersih, sehat dan rapi?
3. Bagaimana kendala yang dihadapi
oleh sekolah tersebut dalam upaya mereka mewujudkan lingkungan hidup yang
bersih, sehat dan rapi?
4. Bagaimana langkah- langkah yang
dapat ditempuh oleh sekolah tersebut untuk menangani kendala yang mereka hadapi
dalam upaya mewujudkan lingkungan hidup yang bersih, sehat dan rapi?
C. Tujuan
1.
Menjelaskan mengenai deskripsi lingkungan hidup secara luas.
2. Menjelaskan mengenai lingkungan SMP N 11 Semarang dan
program yang digalakkan oleh sekolah tersebut demi terwujudnya lingkungan hidup
yang bersih, sehat dan rapi.
3. Menjelaskan mengenai
kendala yang dihadapi oleh sekolah tersebut dalam upaya mewujudkan lingkungan
hidup yang bersih, sehat dan rapi.
4. Menjelaskan langkah- langkah
yang dapat ditempuh oleh sekolah tersebut untuk menangani kendala yang mereka
hadapi dalam upaya mewujudkan lingkungan hidup yang bersih, sehat dan rapi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Deskripsi Mengenai Lingkuingan Hidup
Pada dasarnya lingkungan hidup dapat diartikan
sebagai pemberian dari Tuhan kepada makhluknya untuk dimanfaatkan sebaik
mungkin dan dijaga serta dilestarikan. Lingkungan hidup, sering disebut
sebagai lingkungan, adalah istilah yang dapat mencakup segala makhluk hidup
dan tak hidup di alam
yang ada di Bumi
atau bagian dari Bumi, yang berfungsi secara alami tanpa campur tangan manusia
yang berlebihan.
Menurut
Undang Undang No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan
semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lain. Sedangkan ruang lingkup lingkungan hidup
Indonesia meliputi ruang, tempat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berWawasan Nusantara dalam melaksanakan kedaulatan, hak berdaulat, dan
yurisdiksinya. Dalam lingkungan hidup terdapat ekosistem, yaitu tatanan unsur
lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling
mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas
lingkungan hidup.
B. Gambaran
Sekolah dan Program yang Ditempuh demi Terwujudnya
Lingkungan Hidup yang Bersih, Sehat dan Rapi.
1. Profil Sekolah
SMP Negeri (SMP N) 11 Semarang, merupakan salah
satu Sekolah Menengah Pertama Negeri yang ada di Jalan Karangrejo Kecamatan
Gajahmungkur, Semarang, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Secara geografis
sekolah ini mempunyai letak yang strategis, dekat dengan jalan raya dan
perumahan warga yang tertata rapi. Walaupun dekat jalan raya, tetapi tidak
terlalu bising dan kendaraan yang lalu lalang dapat dikatakan sedikit atau
termasuk jarang karena jalan tersebut bukan jalur utama sehingga sangat cocok
didirikan sebuah sekolah. Berikut penjabaran mengenai keadaan SMP Negeri 11
Semarang:
a.
Jenis
Bangunan yang Mengelilingi Sekolah
SMP
Negeri 11 Semarang berada di daerah perumahan warga di kelurahan Karangrejo
kecamatan Gajah mungkur kota Semarang. SMP Negeri 11 Semarang ini juga dekat
dengan Gelanggang Olahraga Jatidiri Semarang. Jenis bangunan yang mengelilingi
sekolah ini, yaitu:
·
Sebelah
utara berbatasan dengan perumahan warga.
·
Sebelah
timur berbatasan dengan kelurahan Karangrejo.
·
Sebelah
selatan berbatasan dengan perumahan warga dan lapangan serbaguna.
·
Sebelah
barat berbatasan dengan perumahan warga dan kebun.
b.
Kondisi
Lingkungan Sekolah
SMP Negeri 11 Semarang relatif dekat dari jalur
transportasi, perkiraan jarak antara jalan raya dengan sekolah tersebut
termasuk tidak terlalu jauh. Tingkat kebisingan dari kendaraan dalam rangka
belajar pun sangat rendah dan dapat terkontrol sehingga proses belajar mengajar
tidak terganggu. Kebersihan lingkungan sekolah juga terjaga. Jalan penghubung
dengan sekolah juga sangat mudah dicapai, selain itu banyaknya gang di lingkungan
perumahan penduduk membuat mudah mencapai sekolah dari arah mana saja sehingga
memudahkan jalan akses siswa menuju sekolah. SMPN 11 Semarang mempunyai Visi :
Unggul Dalam Ilmu dan Terampil Berlandaskan Iman dan Taqwa. SMP N 11 Seamarang
juga memiliki Misi sebagai berikut :
1.
Mewujudkan
standar kelulusan yang cerdas, terampil, kompetitif, cinta tanah air, beriman
dan bertaqwa
2.
Mewujudkan
standar isi Dokumen KTSP dan perangkat pembelajar di sekolah
3.
Mewujudkan
standar proses pembelajaran yang efektif dan efifien dengan pendekatan CTL
berbasis ICT
4.
Mewujudkan
standar tenaga pendidik dan kependidikan yang mampu dan tangguh
5.
Mewujudkan
standar prasarana dan sarana pendidikan yang relevan dan mutakhir
6.
Mewujudkan
standar pengelolaan pendidikan berbasis sekolah yang tangguh
7.
Mewujudkan
standar pembiayaan pendidikan yang memadai, wajar dan adil
8.
Mewujudkan
standar penilaian pendidikan
9.
Mewujudkan
budaya mutu dan lingkungan sekolah yang memenuhi K6 (Keamanan, Ketertiban,
Kebersihan, Kerindangan, Keindahan dan Kekeluargaan)
Dari Misi SMP N 11 Semarang yang ke-9 sudah
dapat kita lihat bahwa sekolah ini juga mementingkan suatu kebersihan,
kerindangan dan keindahan lingkungan hidup yang ada di sekolah mereka.
2. Hasil Pengamatan
Sesuai dengan pengamatan yang dilakukan ditempat observasi
yakni SMP N 11
Semarang,
kami merasa
tidak terlalu kesulitan dalam melakukan pengamatan. Sekolah ini cukuplah luas dan
lumayan bersih.
Hal ini diakibatkan oleh warga sekolah yang terlihat sangat peduli dengan lingkungan sekolah mereka. Mereka
sudah membuang
sampah dan kotoran-kotoran dengan teratur yakni di buang di tempat
sampah yang sudah disediakan. Mereka memisahkan antara sampah organik dan
sampah non organik. Dari tempat sampah organik dan non organik yang ada di luar
kelas, depan kantor guru, kantor kepala sekolah maupun kantin, pada akhirnya
semua smpah- sampah itu di tampung dalam bak penampungan yang letaknya ada di
belakang gedung sekolah, bak penampungan sampah itu juga dibedakan antara sampah
organik dan sampah non organik, namun masih ada beberapa yang kurang
memperhatikan hal itu, masih ada beberapa sampah organik yang dibuang dalam bak
sampah non organik, maupun sebaliknya. Menurut pandangan kami, selokan yang ada
di lingkungan SMP N 11 Semarang juga cukup bersih, walaupun SMP ini berada di
daerah Semarang yang lumayan tidak terlalu terkenal seperti halnya SMP yang ada
di pusat kota Semarang, namun dalm hal lingkungan hidup SMP ini tidak kalah
jika dibandingkan dengan SMP Negeri lain di Semarang.
Tanaman
yang ada di sekitar lingkungan SMP N 11 Semarang beranekaragam, dari tanaman
empon- empon yang kecil yang ditanam di depan kantor guru, tanaman hias yang
ada di depan kelas- kelas, hingga tanaman tahunan yang ada di halaman sekolah
dan di dekat kantin dan di tempat- tempat teduh lainnya. Warga sekolah cukup
rajin melakukan penanaman berkala dan penyiraman yang rutin, meskipun ada
beberapa tanaman yang sedikit kering dan layu, namun itu karena faktor cuaca
dan karena adanya sedikit warga sekolah yang kurang turut berpartisipasi dalam
hal ini.
Karena adanya sikap yang peduli terhadap lingkungan sekolah, maka sepengamatan kami tidak ada masalah pencemaran lingkungan yang
terjadi di SMP N 11 Semarang. Warga sekolah, khususnya siswa dan guru bersama- sama
gotong royong
dalam hal ini dengan kerja sama yang cukup efektif yakni melakukan kerja
bakti rutin untuk membersihkan lingkungan sekolah mereka.
3. Hasil Wawancara
Berdasarkan wawancara yang kami lakukan, dengan
melakukan beberapa tanya jawab kepada siswa SMP N 11 Semarang mengenai pendapat
mereka tentang pentingnya lingkungan hidup yang ada di sekolah mereka, kami
mendapatkan beberapa catatan akan hal itu. Siswa yang berhasil kami wawancara
tersebut menceritakan beberapa hal mengenai sekolah mereka. Kami menanyakan
mengenai bagaimana pandangan mereka (penilaian) mengenai sekolah mereka sendiri
dalam hal kebersihan lingkungan hidupnya, siswa tersebut yakni : Yohanes,
Yuwilias, Musa Darmawa S, Antonius, Diki Putra dan Bradon, mereka kompak
menjawab dengan yakin bahwa SMP N 11 Semarang sudah bersih, Antonius
menjabarkan bahwa SMP N 11 Semarang sudah bersih, namun perlu ada program
selanjutnya mengenai kerapian dan kebersihan sekolah mereka ini. Sudah sekitar
80% siswa melakukan pembuangan sampah pada tempatnya dengan benar- benar tepat,
karena sebenarnya masih ada siswa yang terkadang enggan memperhatikan peraturan
sekolah mengenai membuang sampah pada tempatnya, mereka memang membuang sampah
pada tempat sampah namun tidak memperhatikan sampah itu organik atau non
organik. Masih banyak sampah organik yang dibuang pada tempat sampah non
organik ataupun sebaliknya.
Menurut Antonius, SMP N 11 Semarang sudah
memiliki program rutin yang mereka jalankan selama beberapa tahun ini, yakni
kegiatan Jumat Bersih dan Sabtu Hijau. Di Hari jumat warga sekolah bersama-
sama membersihkan lingkungan sekolah, termasuk ruang kelas, halaman, selokan
dan juga tempat sampah. Di hari Sabtu mereka terkadang membawa tanaman hijau
untuk ditanam di sekolah mereka. Tanaman yang mereka bawa bermacam- macam
jenis, mulai dari empon- empon, tanaman hias maupun tanaman tahunan.
SMP N 11 Semarang mengutamakan program yang
sudah mereka jalani beberapa waktu belakangan ini. Menurut siswa yang kami
wawancara, SMP mereka ini sudah cukup baik dalam menerapkan program rutin
mengenai kebersihan yang ada di lingkungan sekolah mereka, pada dasarnya mereka
sudah memiliki program rutin yang wajib dijalani oleh semua warga SMP N 11
Semarang, hanya perlu beberapa pembenahan dan kerjasama yang baik dan tegas
dari semua warga sekolah demi tercapainya sekolah yang bersih, sehat dan rapi.
Siswa- siswa tersebut juga menyebutkan mereka merasa lebih sehat jika linkungan
sekolah mereka bersih dan rapi, jadi kebersihan dan kerapian sangat berpengaruh
positif bagi seluruh warga SMP N 11 Semarang dan juga warga sekitar sekolah.
C. Kendala yang dihadapi oleh SMP N 11 Semarang dalam Upaya Mewujudkan
Lingkungan Hidup yang Bersih, Sehat dan Rapi.
Berdasarkan
wawancara yang kami lakukan terhadap siswa dan juga Wakil Kepala Sekolah SMP N
11 Semarang, meskipun sudah diterapkan beberapa program kebersihan di SMP N 11
Semarang, namun masih saja belum bisa berjalan lancer 100 %. Hal ini disebabkan
oleh beberapa faktor. Faktor- faktor tersebut antara lain adalah :
1.
Kurangnya
rasa tanggung jawab dari warga sekolah yang terkadang tidak berpasrtisipasi
dalam kegiatan program kebersihan yang sudah dicanangkan.
2.
Kurangnya
penyuluhan dan sedikit seminar mengenai lingkungan hidup.
3.
Siswa yang
terkadang bersikap acuh tak acuh terhadap sampah yang mereka buang sembarangan.
4.
Guru dan
Siswa yang kurang bisa bekerja sama.
Beberapa faktor tersebut termasuk ke dalam
kendala yang dihadapi oleh SMP N 11 Semarang dalam upaya mewujudkan lingkungan
hidup yang bersih, sehat dan rapi.
D. Langkah- langkah yang Dapat ditempuh SMP N 11 Semarang untuk
Menangani Kendala yang Mereka Hadapi dalam Upaya Mewujudkan Lingkungan Hidup
yang Bersih, Sehat dan Rapi.
Beberapa hal perlu menjadi kajian sekolah ini
untuk menjadikannya sebagai sekolah yang bersih, sehat dan rapi. Melestarikan
lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi dan bukan
hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja, melainkan
tanggung jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai manula. Setiap orang
harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita
sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Sekecil apa pun usaha yang kita
lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi
generasi anak cucu kita kelak. Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil
dan makmur bagi rakyatnya tanpa harus menimbulkan kerusakan lingkungan
ditindaklanjuti dengan menyusun program pembangunan berkelanjutan yang sering
disebut sebagai pembangunan berwawasan lingkungan. Pembangunan berwawasan
lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia secara bertahap dengan
memerhatikan faktor lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan dikenal
dengan nama Pembangunan Berkelanjutan.
Hal
tersebut seharusnya dapat menjadi catatan bagi SMP N 11 Semarang, banyak hal
yang harus mereka perhatikan mengenai lingkungan hidup, mereka paling tidak
dapat sedikit menerapkan program pemerintah mengenai pembangunan berwawasan
lingkungan. Paling utama adalah membangun saling percaya dan rasa
bertanggungjawab serta kerjasama yang dapat berlangsung dengan baik antar warga
sekolah tersebut.
Beberapa
upaya yang dapat dilakuklan oleh warga SMP N 11 Semarang berkaitan dengan
pelestarian lingkungan hidup yang ada di sekolah mereka antara lain:
a. Pelestarian tanah
Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan dengan
cara menggalakkan kegiatan menanam pohon atau penghijauan kembali (reboisasi).
Siswa tetap harus mempertahankan program yang sudah ada dan sudah diterapkan di
sekolah mereka, yakni Sabtu Hijau.
b. Pelestarian udara
Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan,
karena setiap organisme bernapas memerlukan udara. Kalian mengetahui bahwa
dalam udara terkandung beranekaragam gas, salah satunya oksigen. Udara yang kotor
karena debu atau pun asap sisa pembakaran menyebabkan kadar oksigen berkurang.
Keadaan ini sangat membahayakan bagi warga SMP N 11 Semarang dan juga warga
sekitar sekolah. Maka perlu diupayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran udara
lingkungan agar tetap bersih, segar, dan sehat.
Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar
udara tetap bersih dan sehat antara lain:
1)
Menggalakkan
penanaman pohon atau pun tanaman hias
Tanaman dapat menyerap gas-gas yang
membahayakan bagi manusia. Tanaman mampu memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis,
di samping itu tumbuhan juga mengeluarkan uap air, sehingga kelembapan udara
akan tetap terjaga.
2) Mengupayakan pengurangan emisi atau
pembuangan gas sisa pembakaran, degan tidak membakar sampah- sampah yang sudah
berada di bak penampungan akhir. Sampah- sampah tersebut seharusnya dipisahkan
antara organik dan non organik kemudian dilakukan daur ulang untuk sampah an
organik dan di buat kompos untuk sampah organik.
3) Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian
gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon di atmosfer Gas freon yang digunakan
untuk pendingin pada AC yang ada di ruang kelas maupun ruang guru, gas ini adalah
gas yang dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga mengakibatkan lapisan ozon
menyusut. Lapisan ozon adalah lapisan di atmosfer yang berperan sebagai filter
bagi bumi, karena mampu memantulkan kembali sinar ultraviolet ke luar angkasa
yang dipancarkan oleh matahari. Sinar ultraviolet yang berlebihan akan
merusakkan jaringan kulit dan menyebabkan meningkatnya suhu udara. Pemanasan
global terjadi di antaranya karena makin menipisnya lapisan ozon di atmosfer.
Hal yang paling utama adalah
kesadaran dan rasa tanggungjawab dari masing- masing warga sekolah tersebut.
Beberapa kali dalam satu minggu paling tidak diadakan penyuluhan maupun seminar
mengenai pentingnya kebersihan lingkungan hidup yang dapat menyehatkan.
Terciptanya lingkungan hidup yang bersih, sehat dan rapi adalah yang
diinginkan.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1.
Lingkungan hidup
adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup,
termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan
dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
2.
Lingkungan hidup
yang ada di SMP N 11 Semarang sudah terjaga dengan baik.
3.
Ada beberapa
program yang diterapkan oleh SMP N 11 Semarang demi tercapainya lingkungan
hidup yang bersih, sehat dan rapi, diantaranya yakni Jumat Bersih dan Sabtu
Hijau.
4.
Beberapa kendala
yang dihadapi oleh SMP N 11 Semarang dalam mencapai lingkungan sekolah yang
bersih, sehat dan rapi adalah karena kurangnya kesadaran warga sekolah akan
tanggungjawab mereka dalam menjaga kebersihan.
5.
Beberapa langkah
yang harus ditempuh oleh SMP N 11 Semarang dalam mencapai lingkungan sekolah
yang bersih, sehat dan rapi adalah dengan saling percaya dan membangun rasa
tanggung jawab antar warga sekolah dan menerapkan beberapa program dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Wikimapia.
2012. SMP N 1 Semarang. Semarang:
E-book
Ghozali, Imam. 2012. Praktek Pengalaman Lapangan 1 di SMP N 11 Semarang. Semarang: UNNES
Pradieta.
2011. Pelestarian Lingkungan Hidup.
Jakarta: Blogspot.com
Minggu, 23 Juni 2013
Contoh Laporan Kegiatan KKL
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Mahasiswa
perlu dibuka wawasan tentang contoh-contoh wirausahawan yang sukses dan mampu
mengembangkan jaringan, dengan berbagai kiat dan strategi. Masa modern seperti saat ini, kita harus mempunyai inovasi dan terobosan baru
dalam hal pengembangan usaha. Karena pada saat ini merupakan pasar bebas,
dimana setiap orang berlomba-lomba dalam mendapatkan keuntungan. Saat ini kita
melihat masalah di Indonesia semakin kompleks. Permasalahan tersebut seakan
telah menjadi bagian yang susah dipisahkan dengan rakyat Indonesia. Mulai dari
permasalahan kemiskinan, pendidikan, keamanan, atau juga masalah pengangguran. Oleh
karena itu banyak orang yang berwirausaha, mendirikan home industri, membuka
kedai makanan, membuat kerajinan tangan, dll. Tapi, sayangnya orang-orang yang berwirausaha tersebut tidak bertahan
lama karena mengalami kebangkrutan. Kebangkrutan itu disebabkan miniminya ide
dalam menghasilkan terobosan dan inovasi baru dalam pengembangan usahanya.
Kita harus mempunyai skill khusus
dalam mengembangkan kreativitas dalam berwirausaha. Laporan ini akan
menitik beratkan pada peluang dalam berwirausaha dan pengembangan ide-ide dari
usaha yang sudah ada. Sebagaimana kita tahu sebuah inovasi akan membuka sebuah
peluang usaha baru yang tentunya lebih baik dibandingkan usaha yang telah ada
sebelumnya. Oleh karena itu, kami berusaha membahas lebih jauh mengenai
pengembangan ide wirausaha dengan melakukan observasi, khususnya dibidang kerajinan
tangan. Oleh karena itu apabila kita mengembangkan usaha ini secara serius kita
bisa mendapatkan keuntungan yang besar. Dengan keadaan yang semakin sulit untuk mencari lapangan pekerjaan, kita
harus jeli dalam memanfaatkan peluang yang ada khususnya dalam hal bisnis, kita
harus mengubah mindset kita dari job seeker (pencari pekerjaan) menjadi job creator (pencipta
lapangan pekerjaan).
Mahasiswa
perlu dibuka wawasan tentang contoh-contoh wirausahawan yang sukses dan mampu
mengembangkan jaringan, dengan berbagai kiat dan strategi. Maka daripada itu
untuk memantapkan pengetahuan tentang teori kewirausahaan yang dipelajari
diadakan observasi mengenai kerajinan tangan, dari awal berdirinya sampai
sekarang agar mahasiswa termotivasi.
B. Tujuan
1.
Menambah pengetahuan kepada mahasiswa di bidang kewirausahaan
2.
Mengubah pemikiran mahasiswa bahwa dunia kerja tidak hanya menjadi pegawai
tetapi terdapat bidang lain yaitu sebagai pengusaha
3.
Memberi pelajaran untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan
4.
Menambah berbagi pengalaman tentang bidang kewirausahaan dari pengusaha sukses
5.
Mempelajari bagaimana mengembangkan ide-ide usaha
6.
Memenuhi tugas mata kuliah kewirausahaan
C.
Dasar kegiatan
Dasar kegiatan kuliah
kerja lapangan ini adalah keingintahuan Mahasiswa Mengenai kerajinan tangan
dari kulit. Kerajinan kulit Manding tidak
semata-mata menggunakan bahan kulit sebagai bahan kerajinan tetapi juga
memadukan kulit dengan bahan baku lain seperti serat alam pandan, mendong,
enceng gondok, agel dan lidi. Aneka Kerajinan Berbahan dasar kulit yang bisa
didapatkan dari Manding antara Lain, Tas kulit, kipas, souvenir pernikahan,
dompet, kap lampu, sepatu, gantungan kunci dan lain sebagainya. Kegiatan
KKL ini dilaksanakan dengan harapan mahasiswa dapat melakukan inovasi dan
pemanfaatan barang yang tidak bernilai jual atau bahkan barang yang mengganggu
menjadi barang bernilai jual tinggi. Diharapkan mahasiswa berani berwirausaha
ditengah persaingan yang semakin ketat dan tidak hanya berorientasi menjadi
pegawai negeri sipil.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Profil salah satu perusahaan Kerajinan Kulit di Manding
Bagi sebagian besar masyarakat
Yogyakarta tentu sudah tidak terlalu asing dengan nama Manding. Dusun
tempat Pengrajin aneka Kerajinan Kulit ini terletak di Desa Sabdodadi,
Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul. Telah bertahun-tahun masyarakat
di Manding menekuni usaha kerajinan kulit ini. Aneka Produk kerajinan berbahan
dasar kulit hewan terutama kambing dihasilkan oleh tangan-tangan terampil dari
Manding. Kerajinan kulit Manding tidak semata-mata menggunakan bahan kulit
sebagai bahan kerajinan tetapi juga memadukan kulit dengan bahan baku lain
seperti serat alam pandan, mendong, enceng gondok, agel dan lidi. Aneka
Kerajinan Berbahan dasar kulit yang bisa didapatkan dari Manding antara lain: tas
kulit, kipas, souvenir pernikahan, dompet, kap lampu, sepatu, gantungan kunci
dan lain sebagainya.
Pengusaha Kerajinan
aneka produk kulit manding sebenarnya cukup banyak, yakni sekitar 60 orang.
Namun yang masih berproduksi dan bertahan hanya sekitar 20 orang. Hal ini terkait
dengan berbagai kendala yang mereka hadapi, antara lain mahalnya harga kulit sebagai
bahan baku, upah tenaga kerja yang semakin tinggi, dan persaingan pasar yang
semakin ketat. Salah satu pengusaha yang masih bertahan adalah Siti Galwati.
Beliau lahir di Bantul, 18 Agustus 1954. Nama perusahaan yang beliau kelola
adalah SEAGA. Saat ini, SEAGA juga tidak hanya memproduksi Kerajinan kulit
tetapi juga kerajinan alam. Omset yang diperoleh Rata-rata Rp. 1.200.000.000,-
per tahun-nya.
Penghargaan dan sertifikat:
1. Juara lomba manajemen tingkat nasional tahun 2000
2.
Masuk 50 besar sebagai
urutan ke-14 dengan kategori UKM yang terbaik dalam hal inovasi, pemasaran,
produksi dari Enterprise 50
3.
Sebagai supplier yang
mempunyai item terbanyak dari PT. Surya Pelem Sewu tahun 2002
4.
Program pelatihan yang
pernah diikuti
5.
Pelatihan yang
diadakan oleh BRI, Diperindag dan Koperasi Kabupaten Bantul
Lembaga Pendamping:
SMEDC UGM dan Diperindag
Konsumen
Lokasi Desa Manding cukup strategis
karena di jalur utama Yogyakarta - Parangtritis. Bila berwisata ke Manding,
produk kerajinan kulitnya cukup berkualitas dan beberapa pengrajin telah
mengekspor produknya ke luar negeri. Begitu pula dengan perusahaan SEAGA yang
juga telah mengekspor produknya. Negara-negara konsumer adalah AS, Eropa,
jepang, Taiwan, dan Malaysia. Sistem pembayaran untuk luar negeri
biasanya menggunakan LC (letter of credit) atau TT (Term of Short). Permintaan
kerajinan SEAGA tersebar diberbagai wilayah baik lokal maupun internasional.
Produk yang dihasilkan SEAGA dipasarkan ke berbagai wilayah di Indonesia
terutama Bali, Semarang, Yogyakarta, dan Jakarta, serta beberapa kota besar
lainnya.
Selain itu, produk
kerajinan juga diekspor ke beberapa negara seperti Amerika, Australia, Selandia
Baru, Meksiko, Spanyol, Perancis, Oman, Belanda, Inggris, Singapura, Thailand,
dan beberapa negara lainnya. Ekspor dilakukan dengan bantuan trader lokal
maupun langsung ke buyer dari luar negeri.
- Sejarah Perusahaan
Profil Seaga adalah
industri kerajinan kulit yang dirintis sejak tahun 1971, pada waktu itu usaha
ini masih merupakan usaha rumah tangga yang dipimpin oleh Ny. Siti Galwati yang
sekaligus sebagai pemilik. Usaha ini mampu bertahan hingga sekarang dengan
kemajuan berbagai bidang. Usaha kulit ini pada mulanya berlokasi di Dusun
Gabusan, Timbulharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta. Selanjutnya pada tahun 1978
usaha ini pindah ke desa Manding RT.08/II, Sabdodadi, Bantul, Yogyakarta.
Pada awal berdiri
usaha ini bergerak di bidang modiste dan kulit. Karyawan yang bekerja waktu itu
tidak sebanyak sekarang, mereka berjumlah 2 sampai 4 orang. Seiring dengan
kemajuan usaha, jumlah karyawan semakin bertambah hingga mencapai angka 45
orang karyawan tetap. Usaha kulit sempat mengalami kemacetan pada tahun 1980-an
karena mahalnya harga kulit dan pasar cenderung sepi. Ibu Siti Galwati tetap
mempertahankan usaha modistenya sampai tahun 1993.
Pada tahun 1995 usaha
kulit kembali bangkit dan giliran usaha modiste yang dihentikan. Ditahun yang
sama, kepemimpinan perusahaan yang semula masih dikendalikan langsuh oleh ibu
Siti Galwati, selanjutnya dibantu oleh anak menantunya, yaitu Bapak Rusli
Efendi.
Setelah Bapak Rusli Effendi masuk dalam
usaha ini, usaha yang sebelumnya berkonsentrasi pada kerajinan kulit mulai
melakukan diversifikasi dan deferensiasi produk dengan mengembangkan
produk-produk baru dari bahan alami seperti: bagor, eceng gondok, pandan,
mendong, seagras, agel, bungkus chiki, rotan, bambu, batu, serat goni, pelepah
pisang, dan masih banyak lagi. Sehingga mulai tahun 1996 usaha ini sudah
memiliki lebih 150 jenis produk dari bahan dan desain yang bervariasi. Selain
itu juga diadakan gebrakan pengembangan pasar dengan menggandeng para trader
lokal, nasional maupun internasional untuk membantu pemasaran produk yang
dihasilkan oleh SEAGA.
Seiring dengan
kemajuan dan kebutuhan organisasi, pada tahun 1999 usaha ini mendapatkan ijin
usaha dari Departemen Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Dati II Bantul
dengan nomor 451/B/TD/IV/1999 atas nama Ny. Siti Galwati dengan nama SEAGA.
Pada tahun 200, SEAGA mengikuti
interprise 50 tingkat nasionaldan berhasil memperoleh posisi atau urutan ke 47.
SEAGA mengalami kemajuan pesat, terutama produk dari bahan enceng gondok,
sehingga SEAGA menambah tenaga kerja sebanyak 267 orang pada tahun 2001 yang
sebelumnya pada tahun 2000 sebanyak 178 orang sehingga total pekerja mencapai
445 orang. Banyaknya jumlah karyawan tersebut menjadi alasan SEAGA mendirikan
anak perusahaan yang berkonsentrasi pada bidang enceng gondok, pewarnaan
pandan, mendong, agel, dan seagras dengan nama “CV HAMPARAN SEAGA”. Selain itu,
anak perusahaan yang lain bergerak dibidang pemotongan karton. Sementara
itu SEAGA berfungsi sebagai Head Office, showroom, dan pengerjaan barang-
barang dari kulit, pandan natural, mendong natural, dan atau dari semua bahan
yang bersifat natural. Selama perjalanan sejarah SEAGA, tahun 1997 adalah tahun
kejayaan bagi industri kerajinan ini. Namun perusahaan tetap bisa
mempertahankan omset pertahun pada angka rata-rata 1,2 milyar sampai sekarang.
Tanggal 27 mei 2006
disaat Bantul, DIY dan Jateng dilanda gempa, SEAGA tak luput juga mengalami
kerugian. Karyawan yang seluruhnya warga Bantul memaksa SEAGA menghentikan
produksi beberapa waktu karena terkait dengan bahan baku, karyawan, dan tempat
usaha. Namun dengan optimisme bisa keluar dari masalah ini, SEAGA tak mau
terpuruk terlalu lama. Ibu Siti Galwati sebagai pemilik usaha dibantu
anak dan menantunya segera berfikir mencari jalan keluar.
Usaha pertama yang
dilakukan adalah mengambil kembali produk-produk yang masih bisa diselamatkan
dari rumah-rumah suplier. Kemudian mencari karyawan baru untuk mengerjakan
pesanan sebelumnya. Sedikit demi sedikit karyawan mulai banyak dan akhirnya
usaha bisa berjalan dengan normal kembali.
VISI:
Menjadi perusahaan kecil, menengah yang
mampu menyediakan kerajinan yang bernilai estetika tinggi dengan berorientasi
pada kulit dan bahan-bahan alami sehingga mampu bersaing dalam pasar
Internasional.
MISI:
·
Menyediakan lapangan
pekerjaan nagi masyarakat Desa disekitar lokasi usaha sehingga mampu
meningkatkan taraf hidup warga.
·
Mengembangkan
potensi Sumber Daya Alam dengan memanfaatkan bahan-bahan yang tersedia untuk
keperluan manusia.
·
Menjadi industri
kecil, menengah yang mampu bersaing di pasar Internasional dengan meningkatkan
kualitas dan kuantitas produk sehingga berkesinambungan.
·
Membantu
pemerintah dalam melakukan pembangunan untuk mewujudkan manusia Indonesia yang
adil dan merata.
- Poduk dan Pembuatannya
Produk yang dihasilkan
oleh SEAGA adalah barang-barang kerajianan antara lain: Tempat tissue, Megazine
Holder, Tempat Korek, Frame/ Figura, Tempat Pakaian Kotor, Sandal, Bunga,
Bandul, Dompet, Tas, Sepatu, Lilin, Tempat pensil, Karpet, Bantal, Round
Container, Tikar, Alas Makan, Box, dan lain-lain. Produk-produk tersebut dibuat
dari salah satu atau kombinasi bahan-bahan sebagai berikut:Kulit, Mendong,
Seagras, Bagor, Pandang, Tali bagor, Batu, Pelepah pisang, Serabut kelapa,
Enceng Gondok, Rotan, Keramik, Agel, Bambu, Lilin, Dll.
Pada Pembuatan Produk,
Produk yang dihasilkan oleh SEAGA hampir 80% merupakan produk-produk hand made,
hanya beberapa pekerjaan yang menggunakan alat bantu mesin seperti untuk
pembuatan produk yang ditenun. Oleh karenanya SEAGA melibatkan banyak tenaga
kerja terampil dan ahli dalam proses produksi dan didukung dengan peralatan
mesin yang membantu proses produksi.
Bila kurang berminat
dengan hasil kerajinan yang di pajang,wisatawan bisa memesannya sesuai dengan
selera, baik model maupun bahan bakunya. paling bagus terbuat dari kullit domba
tetapi harganya lebih mahal. Misalnya untuk jaket 100% kulit. harganya berkisar
Rp 750-800 ribu. “mengapa dipilih kulit domba?” Hal ini dikarenakan bahan kulit
domba pori-porinya kecil dan berstektur lembut sehingga setelah dicuci dan
diperas, kulit tetap lentur dan halus. Kulit domba juga sangat awet sehingga
barang yang anda pakai bisa tahan lama, misal produk sepatu, setelah
bertahun-tahun paling cuma solnya saja yang di ganti.
D. Cara
Distribusi
Proses penyaluran produk sampai ke tangan konsumen akhir dapat menggunakan
saluran yang panjang ataupun pendek sesuai dengan kebijaksanaan saluran
distribusi yang akan dilaksanakan perusahaan. Mata rantai distribusi menurut
bentuknya dapat dibagi atas dua, yaitu:
a. Saluran Distribusi
Langsung (Direct Channel of Distribution)
b. Saluran Distribusi
Tidak Langsung (Indirect Channel of Distribution).
Untuk membahas secara
rinci tentang kedua bentuk saluran tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Saluran Distribusi
Langsung
Adalah bentuk
penyaluran barang-barang/jasa-jasa dari produsen ke konsumen dengan tidak
melalui perantara.
Bentuk saluran
distribusi langsung dapat dibagi dalam 4 (empat)
macam, yaitu:
1). Selling at the
point production.
Adalah bentuk penjualan
langsung dilakukan di tempat produksi.
2) Selling at the
producer’s retail store
Adalah penjualan yang
dilakukan di tempat pengecer. Bentuk penjualan ini biasanya produsen tidak
melakukan penjualan langsung kepada konsumen tetapi melalui/dilimpahkan kepada
pihak pengecer.
3) Selling door to
door
Adalah penjualan yang
dilakukan oleh produsen langsung kepada konsumen dengan mengerahkan salesmannya
ke rumah-rumah atau ke kantor-kantor konsumen.
4) Selling through
mail
Adalah penjualan yang
dilakukan perusahaan dengan menggunakan jasa pos.
b. Saluran Distribusi
Tidak Langsung
Adalah bentuk saluran
distribusi yang menggunakan jasa perantara dan agen untuk menyalurkan
barang/jasa kepada para konsumen. Yang dimaksud dengan perantara adalah
mereka yang membeli dan menjual barang-barang tersebut dan memilikinya. Mereka
bergerak di bidang perdagangan besar dan pengecer, sedangkan yang dimaksud
dengan agen adalah orang atau perusahaan yang membeli atau menjual barang untuk
perdagangan besar (manufakturer). Agen bertindak mewakili baik penjual maupu
pembeli di dalam suatu transaksi. Penghasilannya adalah persentase dari barang
yang dijual/dibeli, sedangkan yang dimaksud dengan distributor adalah
lembaga yang melaksanakan perdagangan dengan menyediakan jasa-jasa atau fungsi
khusus yang berhubungan dengan penjual atau distribusi barang, tetapi mereka
tidak mempunyai hak untuk memiliki barang yang diperdagangkan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Salah satu pengusaha
kerajinan kulit di Manding yang masih bertahan adalah Siti Galwati. Beliau
lahir di Bantul, 18 Agustus 1954. Nama perusahaan yang beliau kelola adalah
SEAGA. Saat ini, seaga juga tidak hanya memproduksi Kerajinan kulit tetapi juga
kerajinan alam. Omset yang diperoleh Rata-rata Rp. 1.200.000.000,- per tahun-nya.
Produk yang dihasilkan oleh SEAGA adalah barang-barang kerajianan antara lain:
Tempat tissue, Megazine Holder, Tempat Korek, Frame/ Figura, Tempat Pakaian
Kotor, Sandal, Bunga, Bandul, Dompet, Tas, Sepatu, Lilin, Tempat pensil,
Karpet, Bantal, Round Container, Tikar, Alas Makan, Box, dan lain-lain
DAFTAR PUSTAKA
Apriyanto, Eko Gatot. 2004. Analisis Strategi Pemasaran Perusahaan
Kerajinan Kulit SEAGA di Manding Bantul. Yogyakarta: UII
BisnisUKM. 2011. Sukses Menjalankan Bisnis Kulit dan Natural Handicraft. Berita-Info
Bisnis
Langganan:
Postingan (Atom)